Rabu, 11 April 2012

Apa itu Menstruasi ?


Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004)
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998).


Siklus Menstruasi
1) Gambaran klinis menstruasi
Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25-35 hari dengan median panjang siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase folikular – bervariasi lamanya. Siklus yang diamati terjadi pada wanita yang mengalami ovulasi. Selang waktu antara awal perdarahan menstruasi – fase luteal – relatif konstan dengan rata-rata 14 ± 2 hari pada kebanyakan wanita (Grenspan, 1998).
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang banyaknya tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan. Ketidakbekuan darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik lokal yang aktif di dalam endometrium.
Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 14 gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Cunningham, 1995).

2) Aspek hormonal selama siklus menstruasi



Mamalia, khususnya manusia, siklus reproduksinya melibatkan berbagai organ, yaitu uterus, ovarium, vagina, dan mammae yang berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya pengaturan, koordinasi yang disebut hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung dialirkan dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ tertentu yang disebut organ target. Hormon-hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi ialah ;
a) Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis :
o Luteinizing Hormon (LH)
o Folikel Stimulating Hormon (FSH)
o Prolaktin Releasing Hormon (PRH)
b) Steroid ovarium
Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Banyak dari steroid yang dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat dibentuk di jaringan perifer melalui pengubahan prekursor-prekursor steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari hormon-hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas steroidogenik dari ovarium.

3) Fase-fase dalam siklus menstruasi
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.
b) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
c) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
o Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
o Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
o Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
o Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
o Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi (Hanafiah, 1997).

4) Mekanisme siklus menstruasi
Selama haid, pada hari bermulanya diambil sebagai hari pertama dari siklus yang baru. Akan terjadi lagi peningkatan dari FSH sampai mencapai kadar 5 ng/ml (atau setara dengan 10 mUI/ml), dibawah pengaruh sinergis kedua gonadotropin, folikel yang berkembang ini menghasilkan estradiol dalam jumlah yang banyak. Peningkatan serum yang terus-menerus pada akhir fase folikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua hari sebelum ovulasi, kadar estradiol mencapai 150-400 pg/ml. Kadar tersebut melebihi nilai ambang rangsang untuk pengeluaran gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya FSH dan LH dalam serum akan meningkat dan mencapai puncaknya satu hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar estradiol akan kembali menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8 dan 35 ng/ml atau setara dengan 30-40 mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/ ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan mulai pecah dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah pembentukan dan pematangan korpus luteum yang disertai dengan meningkatnya kadar progesteron, sedangkan gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron tersebut tidak selalu memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang tidak terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan fase luteal.
Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi progesteron terus menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau pertengahan fase folikuler. Produksi estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23 (Jacoeb, 1994).


Selasa, 10 April 2012

yeah, I'm agree...

"Waktu memang tidak terbatas

tetapi

waktu kita yang terbatas"

Nice word ^_^



Be a good girl

Be a better woman

Be a best muslimah "

Qoute of...

"Jalani hidup ini seolah-olah kesempatan terkahir
Hiduplah dengan keimanan dan kecintaan terhadap Allah
Hiduplah dengan impian
Hiduplah dengan cinta
HIduplah dengan perjuangan
Hargailah nilai kehidupan"

Menu Ibu Hamil Trimester III



KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
TRIMESTER 3



PENAMBAHAN BERAT BADAN

Ibu hamil pasti akan mengalami kenaikan berat badan, karena ibu membutuhkan nutrisi yang lebih banyak untuk perkembangan bayinya. Lalu Berapakah berat badan yang ideal saat hamil?
Pertambahan berat badan (BB) saat hamil sangat penting, sebab merupakan pertanda kehamilan berjalan dengan baik dan janin tumbuh dan berkembang di dalam rahim.

Penyebaran pertambahan BB saat hamil adalah ke:
*Berat janin: 2,5 – 3,5 kg
* Plasenta: + 0,5 kg
* Cairan: 0,5 – 1 kg
* Darah: + 2 kg
* Cairan tubuh: + 1,5 kg
* Rahim: 0,5 – 1 kg
* Payudara: + 0,5 kg
* Cadangan lemak: + 3,5 kg

Pertambahan BB saat hamil sebaiknya cukup, tidak lebih atau kurang.
*Bila BB sebelum hamil normal, pertambahan BB yang dianjurkan 9-12 kg.
*Bila BB sebelum hamil berlebih, pertambahan BB yang dianjurkan 6-9 kg.
*Bila BB sebelum hamil kurang, pertambahan BB yang dianjurkan 12-15 kg.
*Bila mengandung bayi kembar, pertambahan BB biasanya lebih banyak, tergantung jumlah bayi yang dikandung.

Pertambahan BB per trimester kehamilan sebagai berikut:
*Trimester I : 1-2,5 kg / 3 bulan
*Trimester II : pertambagan berat badan rata-rata 0,35 – 0,4 kg/minggu.
* Trimester III: pertambagan BB 1 kg/bulan. Namun pada trimester ini penambahan BB janin rata-rata 200 gram/minggu. Mulai minggu ke-28 hingga akhir kehamilan, BB Anda hanya akan bertambah sebanyak 4-5 kg.

INDEKS MASA TUBUH
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.

Berikut adalah cara mengukur Index Massa Tubuh (IMT) [1]
Berat Badan (Kg)
IMT     = ——————————————————-

Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
Kategori
IMT
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat
< 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan
17,0 – 18,4
Normal
18,5 – 25,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan
25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat
> 27,0
Jika seseorang termasuk kategori :
1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
Contoh cara menghitung IMT:
Tina dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg.
         38
——————–      = 17,3
(1,48 X 1,48) m
Status gizi Eko adalah kurus tingkat ringan. Eko dianjurkan menaikkan berat badan sampai menjadi normal antara 41- 54 kg dengan IMT 18,5 – 25,0.


KEBUTUHAN GIZI

Kebutuhan gizi ibu hamil secara garis besar :

Kalori
Tambahan kalori selama hamil digunakan bagi janin maupun aktivitas ibu. Banyaknya kalori yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI 2004 tambahan kalori yang dibutuhkan sekitar 300 Kkal per hari.
Kebutuhan kalori tiap trimester antara lain:
1.            Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.
2.            Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.
3.            Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

Protein
Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Kebutuhan protein pada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan penambahan 17 gram tiap hari. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Protein digunakan untuk:
1.            Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.
2.            Pertumbuhan dan diferensiasi sel.
3.            Pembentukan cadangan darah.
4.            Persiapan masa menyusui.

Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.

Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.

Vitamin
Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibanding sebelum hamil. Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.
Kebutuhan vitamin antara lain meliputi:
1.            Asam folat.
2.            Vitamin A.
3.            Vitamin B.
4.            Vitamin C.
5.            Vitamin D.
6.            Vitamin E.
7.            Vitamin K.

Asam Folat
Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kehamilan prematur, anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan pertumbuhan janin terganggu. Kebutuhan asam folat sekitar 600-800 miligram. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan mengkonsumsi asam folat sebesar 5 mg/kg/hr (200 mg). Asam folat dapat didapatkan dari suplemen asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.

Vitamin A
Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Sumber vitamin A antara lain: buah-buahan, sayuran warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lainnya.

Vitamin B
Vitamin B banyak sekali macamnya, antara lain: vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Sedangkan vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino.

Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan mengkonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C didapat dari tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli.

Vitamin D
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D terdapat pada ssusu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.

Vitamin E
Vitamin E berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi sel darah merah. Selama kehamilan, dianjurkan mengkonsumsi 2 miligram per hari.

Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi. Pada umumnya, kekurangan vitamin K jarang terjadi.

Mineral
Hampir sama dengan vitamin, pada wanita hamil membutuhkan lebih banyak mineral dibanding sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.

Kebutuhan mineral antara lain meliputi:

Zat Besi (Fe)
Kebutuhan zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama kehamilan yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selain itu, penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi dan mengurangi kejadian anemia. Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah dan rentan infeksi, resiko persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi 30 miligram tiap hari. Efek samping dari zat besi adalah konstipasi dan nausea (mual muntah). Zat besi baik dikonsumsi dengan vitamin C, dan tidak dianjurkan mengkonsumsi bersama kopi, teh, dan susu. Sumber alami zat besi dapat ditemukan pada daging merah, ikan, kerang, unggas, sereal, dan kacang-kacangan.

Zat Seng (Zinc)
Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah. Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang mengandung seng antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan, sereal.

Kalsium
Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, serta mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per hari. Sumber kalsium didapat dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden, sayuran hijau dan yoghurt.

Yodium
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram dalam bentuk garam beryodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan menjadi kretinisme.

Fosfor
Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan menyebabkan kram pada tungkai.

Fluor
Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Fluor terdapat dalam air minum.

Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbnagan cairan tubuh pada ibu hamil. Kebutuhan natrium meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu.

ANJURAN POLA MAKAN
a.      Pola Makan

Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
b. Pantau Kenaikan Berat Badan

Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya.
Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB sebanyak 12,5 18 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB sebesar 11,5 16 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7 11,5 kg pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan.
c. Menu Sehari Ibu Hamil
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil.
Makanan yang perlu dihindari:
v  Makanan yang miskin zat gizi, tetapi kaya kalori seperti gula, lemak, permen, kue kue bermentega dan krim kental. Makanan – makanan ini dapat menyebabkan obesitas dan bersifat mengenyangkan.
v  Makanan bergaram tinggi, seperti ikan asin, kornet, dan sayuran kalengan. Makanan ini dapat memicu kenaikan tekanan darah
v  Alkohol dan miuman bersoda yang dapat memicu hipertensi.
v  Kopi. Kaefeinnya dapat meningkatkan tekanan darah.
v  Makanan yang tidak diolah sempurna dan mentah, seperti ikan salmon mentah dan steak setengah matang, telur mentah, susi segar. Makanan tersebut dikhawatirkan masih mengandung bakteri berbahaya, seperti bakteri Listeria monocytogenes penyebab keguguran, bakteri e coli yang merusak usus dan sel ginjal, dan bakteri Salmonella  penyebab keracunan.
v  Makanan yang mengandung aditif sintesis seperti MSG atau penyedap rasa, pewarna, pengawat, pemberi rasa pemanis dan penambah aroma atau aneka esen.
v  Makanan terlalu manis dari gula dan hasil olahannnya. Makanan terlalu manis bisa  menyebabkan kegemukan serta memberikan rasa kenyang sehingg ibu hamil kurang asupan makanan yang bervariasi. Akibatnya bisa kekurangan gizi.
v  Daging, telur, dan ikan yang tidak dimasak sampai matang karena kemungkinan tercema bakteri.
Makanan yang baik untuk ibu hamil :
v  Buah- buahan merupakan sumber vitamin dan mineral sangat baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan ibu hamil.
v  Ikan merupakan protein hewani yang kaya asam lemak, omega 3 (asam alfafilinolenat), baik untuk perkembangan otak janin dan bayi.
v  Minyak kedelai dan minyak zaitun, merupakan sumber asam lemak omega 6 ( asam linoleat) yang diperlukan janin untuk perkembangan otaknya.
v  Daging dan ayam tanpa lemak, telur, dan susu merupakan sumber protein yang baik untuk pertumbuhan janin.
v  Sayuran kaya serat sangat membantu pencernaan dan mencegah sembelit yang sering terjadi selama kehamilan.
v  Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh seperti ikan salmon dan tuna karena lebih menyehatkan.
v  Yogurt. Bahan pangan ini selain kaya protein dan vitamin juga bisa meningkatkan bakteri baik di vagina sehigga risiko keputihan selama kehamilan bisa berkurang.


DAMPAK BILA KURANG GIZI TERHADAP IBU, JANIN, DAN PERSALINAN
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
a.      Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.

b.      Terhadap Perslinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
c.       Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.





CONTOH MENU PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Hari ke-
Kegiatan
Waktu
Menu masakan
1
sarapan
7:00
orak-arik mie telur (200g)


jus jeruk (250ml)
snack siang
10:00
cookies wortel (60g)
makan siang
12:00
nasi putih (150g)


sup bakso daging (250ml)


ayam cabai hijau (60g)


oseng taoge kuning (75g)
snack sore
16:00
pempek tengiri (200g)
makan malam
19:00
nasi putih (150g)


sambal kecipir (250ml)


tumis ayam caisim (100g)


kalio telur puyuh (60g)
2
sarapan
7:00
stek ikan+pure kentang (200g)


jus mangga (250ml)
snack siang
10:00
soufle wortel (60g)
makan siang
12:00
nasi putih (150g)


tumis kacang panjang (250g)


daging teriyaki (60g)


sup kembang tahu (75g)
snack sore
16:00
puding sari nanas (200g)
makan malam
19:00
nasi putih (150g)


hati asam pedas (100g)


sup seafood (100g)


loaf tempe panggang (60g)
3
sarapan
7:00
crepe ragu ikan (200g)


jus belimbing (250ml)
snack siang
10:00
siomay saus kacang (100g)
makan siang
12:00
nasi putih (150g)


sup jamur ala thailand (250ml)


omelet kacang polong (150g)


hati masak pedas (60g)
snack sore
16:00
es selasih (200ml)
makan malam
19:00
nasi putih (150g)


terung masak oriental (150ml)


sukiyaki daging (100g)


sapo tahu jamur (60g)
4
sarapan
7:00
pure daging cincang (200g)


jus pir (50ml)
snack siang
10:00
rujak buah (60g)
makan siang
12:00
nasi putih (150g)


pepes ikan mas (250g)


perkedel tahu (60g)


capcay kuah (75g)
snack sore
16:00
pancake cokelat (200g)
makan malam
19:00
nasi putih (150g)


tempe balut tepung (60g)


tumis ayam nanas (100g)


gulai daun labu (75g)
5
sarapan
7:00
nasi tim ayam (200g)


jus pisang mangga (250ml)
snack siang
10:00
kentang ongklok (60g)
makan siang
12:00
nasi putih (150g)


ayam teriyaki (250g)


buncis masak wijen (100g)


sup bola tahu (60g)
snack sore
16:00
puding soya stobery (75g)
makan malam
19:00
nasi putih (150g)


tahu kukus sayuran (150ml)


acar lobak ikan (100g)


rollade tempe (60g)